BT Fast Tank
Pada tahun 1930-an, kekuatan
utama pasukan tank Uni Soviet bertumpu pada tank ringan T-26 dan BT fast tank.
BT sendiri adalah singkatan dari Bistrokhodny Tank alias tank cepat. Tank ini
dikenal oleh tentara Rusia sebagai Tri-Tankista atau three tanker karena tank
ini diawaki oleh tiga orang.
Pengembangan tank BT sendiri dimulai pada tahun 1931 ketika Rusia membeli unit
tank T3 Christie dari Amerika Serikat. Pengiriman tank itu sendiri disamarkan
dengan nama pembelian traktor pertanian dan dikirim ke Rusia tanpa dilengkapi
turret, mengingat penjualan tank itu dilakukan oleh John Walter Christie tanpa
izin pemerintah AS. Selain menjual dua unit tank, Christie juga menjual gambar
desain T3 Christie kepada Rusia.
Setelah tiba di Rusia, tank dan
gambar desain tank tersebut dikirim ke Kharkov LocomotiveWorks untuk
dipelajari. Dari hasil mempelajari tank T3 Christie tersebut pada pertengahan
tahun 1931 berhasil dibuat prototype tank BT-1, walaupun prototype tersebut
belum dilengkapi dengan turret. BT-1 kemudian dikembangkan menjadi BT-2 pada
akhir tahun 1931. Tank BT-2 memasuki tahap produksi pada awal tahun 1932. BT-2
ini dilengkapi dengan turret serta persenjataan berupa sepucuk meriam Model
1930 kaliber 37mm dan senapan mesin ringan DT kaliber 7,62mm. Namun karena
kekurangan meriam kaliber 37mm maka akhirnya banyak BT-2 yang diproduksi hanya
dengan persenjataan tiga pucuk senapan mesin DT kaliber 7,62mm. BT-2 kemudian
dikembangkan menjadi BT-3 yang pada dasarnya merupakan BT-2 namun diproduksi dengan
menggunakan metric system.
Pada pertengahan tahun 1932,
pimpinan militer Rusia menginginkan tank ini dipersenjatai dengan meriam yang
lebih besar dan akhirnya melahirkan BT-5 dengan persenjataan utama meriam
kaliber 45mm. BT sendiri dikembangkan oleh Rusia karena pada saat itu mereka
memiliki konsep pasukan lapis baja khusus yang disebut DD Groups. Pasukan lapis
baja ini dibentuk untuk mampu beroperasi jarak jauh secara independen dan
bertugas melumpuhkan target-target strategis seperti markas besar musuh,
pusat-pusat logistik, dan juga pangkalan udara. Konsep ini bisa dikatakan sama
dengan Long Range Desert Group (LRDG) dan Special Air Service (SAS) Inggris
dalam pertempuran melawan pasukan Jerman di Afrika Utara dalam Perang Dunia II.
Hanya saja jika LRDG dan SAS menggunakan truk atau jip yang dipersenjatai, maka
konsep militer Rusia (yang muncul sebelum Perang Dunia II ini) menggunakan tank
ringan yang mampu bergerak cepat dan lincah.

Untuk mendukung rencana
pembentukan DD Groups ini maka Rusia menggunakan tank BT. Sama seperti T3
Christie, maka pada tank BT ini pun track dapat dilepas dengan mudah dan tank
BT dapat berjalan dengan roda di jalan raya. Proses bongkar pasang track pun
tidak memakan waktu terlalu lama, hanya sekitar 10-15 menit. Namun pada
kenyataannya tentara Rusia pun jarang sekali memanfaatkan kemampuan tank ini
untuk berjalan dengan roda di jalanan.
Rusia mengadakan beberapa latihan
tempur pasukan lapis baja dalam skala besar di pertengahan tahun 1930-an. Dari
hasil latihan tersebut kemudian diketahui bahwa untuk menjalankan konsep DD
Groups dibutuhkan pula dukungan artileri sebagai fire support saat tank-tank BT
melakukan serangan. Untuk itu maka dibuat varian BT-5A yang dipersenjatai
dengan meriam kaliber 76,2mm. Meriam ini sama dengan meriam yang digunakan pada
medium tank T-28. Hasil latihan juga memperlihatkan lapisan baja tank ini
kurang memberikan proteksi bagi awaknya.
Pada tahun 1935 muncul BT-7 yang merupakan hasil pengembangan dari BT-5. Selain
menggunakan mesin yang lebih bertenaga dan lapisan baja yang lebih tebal, tank
ini juga menggunakan rancangan sloped armor yang kemudian diterapkan di medium
tank T-34. Persenjataan utama BT-7 sendiri sama dengan BT-5, yaitu meriam
kaliber 45mm dan senapan mesin ringan kaliber 7,62mm. Dari berbagai versi tank
BT ini, hanya BT-5 dan BT-7 yang kemudian digunakan dalam pertempuran yang
sesungguhnya.
Pertempuran pertama yang melibatkan tank ini terjadi dalam perang saudara
Spanyol. Pasukan Republik memperoleh bantuan senjata dalam jumlah besar dari
Rusia, termasuk tank BT-5. Tank ini terbukti lebih unggul dari tank L3/33 dan
Panzer I yang digunakan oleh pasukan Nasionalis. Selanjutnya pada tahun 1939
ikut digunakan dalam pertempuran ketika terjadi konflik perbatasan antara Rusia
dengan Jepang. Tank BT juga digunakan oleh Rusia dalam invasi ke Polandia dan
Finlandia pada tahun 1939.
Ketika Jerman menyerbu Rusia pada
bulan Juni 1941, kekuatan utama pasukan tank Rusia adalah tank BT-5 dan BT-7.
Konsep DD Groups sendiri gagal diterapkan dalam pertempuran melawan Jerman dan
lebih dari 2.000 tank BT hancur dalam pertempuran, sementara ratusan unit
lainnya terpaksa ditinggalkan karena kekurangan suku cadang dan bahan bakar.
Dalam Perang Dunia II sendiri
tank BT kemudian banyak digantikan oleh T-34 yang memiliki performa lebih baik,
namun tank ini tetap digunakan sampai Perang Dunia II berakhir. Pertempuran
terakhir yang melibatkan tank BT terjadi ketika BT-7 digunakan untuk mendukung
serbuan pasukan Rusia terhadap pasukan Jepang di Manchuria pada tahun 1945.
BT-7 Fast Tank
Crew : 3
Armament : 1 x 45mm M1935 gun (188 rounds), 1 x7.62mm DT machine gun (2,142
rounds)
Length : 5.66 m
Width : 2.29 m
Height : 2.42 m
Combat weight : 13,900 kg
Engine : 1 x 500 hp Model M17T 12-cylinder petrol engine
Maximum road speed : 53 km/h (tracks), 73 km/h (wheels)
Range : 430 km
BT-7 Fast Tank
Crew : 3
Armament : 1 x 45mm M1935 gun (188 rounds), 1 x7.62mm DT machine gun (2,142
rounds)
Length : 5.66 m
Width : 2.29 m
Height : 2.42 m
Combat weight : 13,900 kg
Engine : 1 x 500 hp Model M17T 12-cylinder petrol engine
Maximum road speed : 53 km/h (tracks), 73 km/h (wheels)
Range : 430 km